Jumat, 17 Oktober 2014

Isu kerusakan lingkungan terhangat dan solusinya


 Taman Laut Bunaken Terancam Rusak


 
 
MANADO Ekosistem di sejumlah kawasan wisata Taman Laut Nasional Bunaken (TLNB) di Manado, Sulawesi Utara, yang keindahannya sudah kesohor di jagad raya, saat ini terancam rusak. Pasalnya, tumpukan sampah yang semakin hari semakin menumpuk dari sejumlah muara sungai yang sengaja dibuang oleh orang tak bertanggung jawab di Kota Manado, mengalir ke Teluk Manado.
Akibatnya, karang laut yang indah bersama pemandangan di dalam laut yang tak kalah menakjubkan itu dikuatirkan akan punah. Padahal selama ini keindahan taman laut tersebut dimanfaatkan oleh beberapa turis asing dari Eropa dan Amerika Serikat untuk melangsungkan pernikahan di dalam laut.
Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Sam Ratulangi Manado, Dr. Ir. Carolus Paruntu, dalam pemaparannya di Media Informasi Lestari, puing-puing sampah laut (marine debris) muncul akibat dari berbagai aktivitas manusia. Tetapi jelas itu bukan semata-mata berasal dari kegiatan manusia di laut.
Pengelolaan sampah padat memang menjadi masalah besar di Manado, dan secara langsung itu mempengaruhi volume sampah laut di Teluk Manado yang nota bene adalah bagian dari TLNB. Masalah ini, menurut Paruntu, mungkin akan menjadi akut ketika populasi manusia dan industrialisasi meningkat, khususnya di wilayah pesisir dan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang berhubungan dengan Teluk Manado.
Jumlah penduduk Kota Manado tahun 2004 sekitar 420.000 jiwa. Jika itu dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 1990 yang sekitar 320.000 jiwa, maka dalam kurun waktu 14 tahun saja itu sudah bertambah 100.000 jiwa. Produksi limbah padat masyarakat kota Manado tahun 1999 rata-rata 1.050 meter kubik per hari dan tahun 2004 rata-rata 1.600 meter kubik per hari. Daya angkut sampah oleh armada Dinas Kebersihan hanya kira-kira 50 persen dari jumlah total sampah per hari.
Berdasarkan hal itu, dapat dicatat bahwa jumlah sampah padat bervariasi dari tahun ke tahun, dan menunjukkan angka yang meningkat seiring dengan pertambahan penduduk di Kota Manado.
Menurut data The United Nation Joint Group of Expert on the Scientific Aspect of Marine Pollution (GESAMP, 1991), 80 persen polusi lautan berasal dari daratan dan puing-puing sampah laut yang masuk ke laut melalui pembuangan secara langsung dari pesisir pantai, maupun secara tidak langsung dari DAS.
Diperkirakan sebanyak 30 persen dari total penduduk Kota Manado mendiami pesisir pantai atau DAS. Panjang garis pantai Kota Manado kira-kira 58,7 km dan terdapat lima sungai besar yang berhubungan dengan pesisir pantai Manado, yaitu Sungai Tondano, Malalayang, Sario, Bailang, Wusa atau Paniki.
Melaksanakan peraturan untuk mencegah orang membuang sampah secara sembarangan memang masih sangat sulit. Buktinya, pemerintah sudah membuat peraturan daerah (perda) dalam rangka mengontrol sumber-sumber sampah ataupun program-program pendidikan untuk mengurangi jumlah sampah, dan melalui kontrol teknologi guna mengumpulkan sampah-sampah padat sebelum dan sesudah mencapai DAS.
Lalu, bagaimana mencegah sampah agar tidak terus menerus dibuang di pedesaan, perkotaan dan tempat-tempat rekreasi? Memang sudah dilakukan, walaupun belum maksimal dan belum menjadi prioritas utama. Ada baiknya bila pemerintah segera menuntaskan masalah sampah darat di Manado sampai masalah sampah laut di kawasan TLNB yang sedang mengancam pariwisata dan ekosistem, terumbu karang di wilayah pesisir itu, ujar Paruntu.
Diharapkan perhatian yang besar dari pemerintah Kota Manado, yaitu pihak eksekutif dan legislatif untuk bertindak tegas dan serius dalam pengelolaan sampah. Misalnya, dengan menetapkan anggaran pengelolaan sampah yang maksimal, karena biaya merupakan salah satu faktor penyebab utama gagalnya pengelolaan sampah.
Kawasan Taman Laut Nasional Bunaken telah ditetapkan pada tahun 1991 meliputi pulau-pulau Bunaken, Siladen, Manado Tua, Mantehage, Nain, dan sebagian wilayah pesisir Tongkaina, Tanjung Pisok, Wori, serta wilayah pesisir Arakan-Wawontulap.
Menurut data dari Turak dan Devantier, 2003, Kawasan TLNB ini meliputi luas 89.000 hektar yang menyediakan habitat bagi paling kurang 1.000 spesis ikan terumbu karang dan sekitar 400 spesis karang batu.
Meski demikian, keanekaragaman spesis di sini dapat terancam, jika dicemari oleh sampah, khususnya sampah plastik yang menumpuk di daerah pesisir maupun yang terapung di perairan. Sampah-sampah plastik dapat menyebabkan matinya terumbu karang karena permukaanya tertutup sampah. Selain itu, sampah dapat membawa organisme asing (alien spesies) ke habitat baru yang dapat mengancam biodiversitas yang ada.
Keprihatinan tentang TLNB bertambah parah lagi dengan adanya reklamasi di Teluk Manado, yang mengakibatkan garis pantai di beberapa kawasan TLNB tak kelihatan lagi. Bahkan akhir-akhir ini tepian pantai sudah sampai di pinggir perumahan penduduk. Padahal sebelum ada reklamasi, hamparan pantai sangat indah dipandang mata, apalagi pada pagi hari.

Solusi untuk mencegah kerusakan Taman laut Bunaken :

Adapun cara-cara untuk mencegah kerusakan di laut, adalah sebagai berikut:
1.Tidak membuang sampah ke laut maupun pantai.
2.Tidak membuang jangkar pada pesisir pantai, karena pesisir pantai banyak dihuni oleh terumbu karang.
3.Tidak menangkap ikan dengan cara menggunakan bom ikan. 
4.Tidak merusak terumbu karang dengan cara mengambilnya untuk dijadikan barang koleksi.
5.Tidak menggunakan pestisidan buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga.
6.Tidak melakukan penambangan dengan merusak ekosistem laut.
7.Memberi penyuluhan kepada masyarakat, agar masyarakat mengetahui pentingnya untuk menjaga ekosistem yg ada di laut.
8.Melakukan rehabilitasi atau reboisasi hutan bakau (mangrove), retorasi terumbu karang, penyusunan tata ruang wilayah pulau-pulau kecil secara terpadu.
9.Penataan dan perlindungan daerah tangkapan ikan nelayan lokal.
10.penataan dan pengendalian penambangan pasir pantai

Program Studi Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI 




https://lh4.googleusercontent.com/-BLQdhuL0w7E/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAANc/nrrh9GDlz-A/s120-c/photo.jpg

 

Personalia
Kaprodi:      Prof. Dr. Suratno, M.Si

Kepala Laboratorium:
1)    Laboratorium Biologi: Sulifah Apriliyani SPd, MPd.
2)    Laboratorium Sumber Belajar Biologi: Drs. Wachju Subchan, MS., PhD.
3)    Sub Laboratorium Zoologi: Drs. Joko Waluyo, M.Si.
4)    Sub Laboratorium Botani: Dra. Pujiastuti, M.Si.



Sejarah Prodi Pendidikan Biologi
Program studii (Prodi) Pendidikan Biologi berdiri berdasarkan SK pendirian PS No.44 t DIKTI/ Kept 1984 tertanggal 18 Juli 1984 merupakan lembaga pendidikan yang mempersiapkan dan mencetak colon guru biologi profesional dan berkualitas, menguasai bidang biologi dan kependidikan, terampil di bidang teknologi informasi (TI) serta mampu bersaing di pasar bebas.
Tahun 1984 hingga tahun 1997 penyelenggaraan kuliah dan praktikum Prodi Pendidikan Biologi diselenggarakan di gedung I FKIP di jalan Kalimantan III Jember dengan daya tampung rata-rata 50 mahasiswa per angkatan. Mulai tahun 1998 penyelenggaraan kuliah dipindahkan ke gedung biologi, gedung III FKIP UNEJ.
Proses rekruitmen mahasiswa prodi Pendidikan Biologi dilakukan melalui jalur seleksi masuk perguruan tinggi dan jalur seleksi bakat dan minat. Sejak tahun 2006 proses rekruitmen disamping kedua jalur tersebut juga disediakan jenis jalur seleksi Iokal bagi program non reguler.
Hingga tahun 2008, prodi Pendidikan Biologi telah meluluskan sejumlah 870 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan mayoritas profesi utama sebagai pendidik berbagai jenjang pendidikan baik tingkat dasar, menengah, atas dan perguruan tinggi.
Berbagai jenis program hibah kompetisi Dikti yang diraih Prodi Pendidikan Biologi yaitu Semi-Que tahun 2003-2005, Hibah Kemitraan 2005, 2006, dan 2007 serta program SP-4 (Jurusan PMIPA). Hibah kompetisi tersebut telah meningkatkan kualitas akademik secara signifikan di Iingkungan Prodi Pendidikan Biologi. Peningkatan kualitas prodi meliputi pembenahan kurikulum, fasilitas pembelajaran berbasis TI, kemampuan dosen dalam mengembangan perencanaan dan media pembelajaran, peningkatan ketersediaan referensi yang dimiliki prodi, pengembangan pembelajaran biologi bilingual (bahasa Inggris - Indonesia), microteaching biologi berbahasa Inggris, praktek mengajar biologi berbahasa Inggris di Sekolah Bertaraf Intemasional (SBI), peningkatan penelitian bidang kependidikan biologi, tersedianya jumal yang dikelola prodi (BIOEDUKASI) yang diperuntukkan bagi semua kalangan guru, dosen atau para peneliti sebagai sarana komunikasi ilmiah di bidang biologi dan kependidikannya. Disamping itu prodi pendidikan biologi juga aktif kerjasama dan memberikan layanan kepada stakeholder khususnya sekolah dalam penelitian kependidikan dan pengembangan model-model pembelajaran biologi bilingual di Sekolah Bertaraf Intemasional (SBI).
Visi, Misi dan Tujuan Prodi
Visi
Mewujudkan masyarakat berkualitas berwawasan iingkungan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni serta iman dan taqwa dengan menguasai bidang biologi bercitrakan kependidikan.
Misi
  • Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang profesional serta penelitian pengabdian masyarakat yang berkualitas dan berkelanjutan
  • Membina, meningkatkan dan mengembangkan system menejemen teknologi pembelajaran yang berorientasi pada kualitas dan profesionalisme
  • Membina dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga lain di dalam dan di luar negeri
Tujuan
Mencetak sarjana pendidikan biologi yang profesional dalam proses pembelajaran, berbudi pekerti luhur dan mampu memecahkan masalah secara kritis serta rasional seiring dengan perkembangan IPTEKS
Sasaran
  • Menguasai teori dan ketrampilan ilmu pendidikan biologi
  • Menguasai unjuk kerja dalam bidang keguruan bagi colon guru biologi 
  • Memiliki sikap, nilai, kebiasaan dan kecenderungan terhadap kepribadian yang menunjang pelaksanaan tugas sebagai tenaga pendidik bidang biologi

Spesifikasi Kompetensi Lulusan Program Studi Pend. Biologi
Kompetensi Utama
Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan bidang biologi sehingga dapat mengikuti dan memahami perkembangan biologi baik secara keilmuan maupun aplikasinya dalam bentuk teknologi selanjutnya diadaptasikan dalam bentuk pendidikan dan pembelajaran di sekolah jenjang SMP, SMA dan yang sederajad.
Kompetensi Pendukung
  • Terampil dalam merancang. mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi program pembelajaran biologi berbasis teknologi informasi
  • Berwawasan dan bersikap profesional sesuai bidang tugasnya serta mempunyai kepedulian tinggi terhadap masalah pendidikan biologi
  • Berwawasan dan berpengetahuan luas bidang biologi dan pembelajarannya yang mernungkinkan dapat melakukan komunikasi ilmiah dan bersikap ilmiah dalam mengembangkan ilmu biologi dan pembelajarannya
Kompetensi lain
Mampu menyelenggarakan penelitian dan menganalisis hasil penelitian bidang biologi dan bidang pembelajaran biologi

  
KONDISI SUMBERDAYA DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRODI PEND. BIOLOGI
Sarana dan Prasarana
Program Studii Pendidikan Biologi menyediakan ruang kuliah yang nyaman, laboratorium Biologi, Sublab Zoologi, Sublab Botani, Laboratorium Sumber Belajar Biologi, Perpustakaan, Laboratorium Lapangan, Kebun Percobaan, arena diskusi mahasiswa, Internet, green house dan musholla.

Kuliah dilengkapi fasilitas laboratorium biologi, dengan sub laboratorium botani dan sub laboratorium zoologi dengan tingkat frekwensi pemakaian yang sangat padat karena tidak hanya melayani kegiatan praktikum seluruh matakuliah, tetapi juga berbagai kegiatan penelitian mahasiswa, dosen dan Iayanan dari pihak Iuar prodi Pendidikan Biologi baik dari internal UNEJ maupun dari luar UNEJ.
Prasarana tersebut didukung dengan sarana pembelajaran multimedia dan E-learning serta jaringan Internet yang dapat diakses sewaktu-waktu. Laboratorium Sumber Belajar Biologi (LSBB) juga menyediakan CD pembelajaran mutakhir yang menunjang perkuliahan dan koleksi buku-buku text berbahasa Inggris keluaran terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa secara cuma­-cuma. Pembelajaran di kelas sebagian besar sudah menggunakan LCD.
Kualifikasi Staf Pengajar
Tenaga pengajar di program studii pendidikan Biologi memiliki kualifikasi cukup baik dengan dosen berkualifikasi Doktor dari Universitas dalam dan Iuar negeri (25,0%), magister (37,5%), dan sarjana (37,5%)
Kualifikasi dosen terus menunjukkan perkembangan yang sangat positip yang ditandai sebagian dosen sedang melanjutan studii, yaitu sebanyak 2 orang sedang menempuh program doktor, 2 orang sedang menempuh program magister. Prodi pendidikan biologi mendorong setiap dosen untuk meningkatkan kualifikasi pendidikannya hingga jenjang tertinggi sehingga diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kualitas akademik internal.
Dosen pendidikan biologi memiliki produktivitas penelitian yang cukup baik, yang ditunjukkan oleh aktifnya dosen dalam penelitian biologi dan kependidikan baik dalam penelitian kompetitif, penelitian kerjasama dengan pemerintah daerah dan intansi terkait maupun penelifian mandiri. Penelitian dosen kompetitif yang telah dilakukan dosen prodi pendidikan biologi meliputi penelitian dasar (litdas), Riset dan Teknologi (Ristek), penelitian kependidikan baik classroom action research (CAR) maupun research for improving instructional (RII) yang digulirkan oleh dirjen dikti. Beberapa Staf prodi pendidikan biologi juga aktif terlibat dalam penelitian pengembangan kependidikan di beberapa kabupaten, baik Jember, Situbondo, Banyuwangi dan Pasuruan.
Pembelajaran Bilingual dan Hasilnya
Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan Kurikulum Berbasis Kompetensi dan menggunakan pembelajaran bilingual pada sebagian besar matakuliah. Pembelajaran bilingual dilaksanakan secara proporsi gradual, yaitu pada semester awal diberikan dengan porsi yang sedikit (hingga 25%) dengan tujuan agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri. Secara berangsur pada semester berikutnya proporsi pembelajaran berbahasa Inggris ditingkatkan. Dosen diberikan kewenangan untuk mengembangkan pembelajaran bilingual.

Pembelajaran bilingual di prodi pendidikan biologi telah menghasilkan produk yang menggembirakan, yaitu tahun 2007 sudah menghasilkan 20 colon guru (40%) yang mampu mengajar dengan duo bahasa (Inggris dan Indonesia) yang diproyeksikan mengisi kebutuhan guru baru di Sekolah Bertaraf Internasional.
Beasiswa
Terbuka kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan beasiswa dari institusi negeri maupun swasta dari dalam dan luar negeri diantaranya PPA, BPM, Supersemar, BTP (Bantuan Tabun Pertama), BSM (Bantuan Studii Mahasiswa), PT Djarum, Marubeni, Lovin, Beasiswa Jepang, BI, dan lain-lain.
Lulusan
Lulusan program studii Pendidikan Biologi mendapatkan ijazah Sarjana Pendidikan (SPd) dan sekargus sertifikat mengajar akta IV, bagi lulusan akan terbuka lebar kesempatan untuk :
1)   Berprofesi sebagai tenaga pengajar di Depdiknas sebagai guru SMP/SMA/SMK maupun DEPAG guru MTs/ MA.
2)   Konsultan pendidikan IPA dan profesi sejenis lainnya.
3)   Staf pada beberapa departemen yang relevan (deptan, Departemen Kelautan dan Perikanan, BKSDA, dan departemen lainnya), ataupun instansi swasta.
4)   Berkesempatan melanjutkan ke jenjang S2 bidang kependidikan maupun non kependidikan Universitas dalam negeri maupun luar negeri.

 Dokumentasi kegiatan Studi Lapangan di Kebun Raya Purwodadi


Senin, 06 Oktober 2014

HMPSPB "lumba-lumba"





HMPSP BIOLOGI LUMBA-LUMBA




 
 
Sebuah organisasi di biologi dengan intensitas praktikum sangat tinggi, apakah mungkin ???www.hmplumbalumba.com, http://biologinote.blogspot.com/
Berawal dari berdirinya program studi pendidikan biologi pada 18 Juli 1984 berdasarkan SK Dikti nomor 44/DIKTI/KEP/1984. Pada tanggal tersebut di mulailah awal perkuliahan pendidikan biologi di Universitas Jember. Pada masa awal-awal perkuliahan tersebutlah mulai tercetusnya ingin mendirikan sebuah organisasi yang dapat mewadahi mahasiswa pendidikan biologi itu sendiri. 
Di tahun pertama perkuliahan di pendidkan biologi muncul organisasi pertama kali bernama “ExBOr” (EXACT BIOLOGI ORGANISATION). berdirinya “ExBOr” belum ada esensi yang jelas bentuk organisasi ini. Pada tahun ketiga pendidikan biologi dan “ExBOr” berdiri, bertepatan setelah pulangnya prof. Sudarmadji. Ph. D, dari studi S2 di Amerika, nama “ExBOr” itu sendiri dipertanyakan dan mendapatkan kritikan untuk mengganti nama organisasi ini. 
Nama LUMBA-LUMBA inilah pertama kali di lontarkan oleh Dr. Suratno, M. Si yang kala itu menjabat sebagai ketua “ExBOr” dan ketua LUMBA-LUMBA pertama kali. Nama LUMBA-LUMBA ini kemudian disepakati oleh anggota organisasi ini dengan makna bahwasanya hewan ini mudah bersahabat dengan siapa saja. 
Pada masa Dr. Suratno, M. Si, ini juga lah muncul penyetaraan organisasi-organisasi mahasiswa pada program studi oleh PD III saat itu. Sehingga setelah itu terbentukalah HMPSPB LUMBA-LUMBA. Dalam perkembangannya HMPSPB LUMBA-LUMBA mengalami banyak perbahan-perbahan ke arah yang lebih baik, di antaranya logo, logo yang kita lihat saat ini adalah perubahan dari lambang DNA dengan Lumba-lumba di dalam segi lima, dan sekarang hanya ada Lumba-lumba didalamnya.




FKIP



FKIP 




FKIP fkip.unej.ac.idmerupakan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) dalam pengembangan SAINTEKS, yang menghasilkan Tenaga Kependidikan yang berkompeten, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan.

FKIP adalah institusi menghasilkan tenaga kependidikan yang berkualitas. Hal ini ditunjukkan akan  besar nya permintaan tenaga pendidik dari lulusan FKIP. Ini berakibat semakin besarnya animo masyarakat terhadap FKIP.

Visi FKIP adalah menjadi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) unggul dalam pengembangan SAINTEKS, penghasil Tenaga Kependidikan yang berkompeten, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan.

MISI FKIP :
  1. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik dan profesi untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi.
  2. Melaksanakan penelitian yang mendukung peleksanaan pendidikan dan pembelajaran untuk menghasilkan inovasi di bidang kependidikan.
  3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung program bidang kependidikan.
  4. Mengembangkan sain, teknologi, dan seni yang mendukung pengembangan bidang kependidikan.
  5. Mengembangkan jaringan kerjasama dengan stakeholders dan lembaga lain dalam dan luar negeri.
  6. Mengembangkan sistem pengelolaan fakultas yang akuntabel.
Animo masyarakat untuk memilih FKIP di Universitas Jember semakin meningkat hal ini ditunjukkan dalam tabel berikut:

RATIO PENERIMAAN MAHASISWA BARU BERDASAR ANIMO DAN JUMLAH YANG DITERIMA
TAHUN AJARAN 2012/2013
No
Nama Program Studi
ANIMO
Diterima
Registrasi
Rasio
1
Pendidikan Matematika
1488
144
134
1 : 10.3
2
Pendidikan Fisika
962
140
127
1 : 6.9
3
Pendidikan Biologi
1594
140
120
1 : 11.4
4
Pendidikan Luar Sekolah
236
91
69
1 : 2.6
5
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2251
174
165
1 : 12.9
6
Pendidikan Guru PAUD
495
112
94
1 : 4.4
7
Pendidikan Ekonomi
820
114
106
1 : 7.1
8
Pendidikan Sejarah
670
120
101
1 : 5.6
9
Pendidikan Bahasa Inggris
1260
116
109
1 : 10.9
10
Pend. Bahasa & Sastra Indonesia
1417
118
111
1 : 12