https://www.youtube.com/watch?v=dbQxedqBqvI&t=4s
S.R WORLD
Sabtu, 07 Maret 2020
Jumat, 17 Oktober 2014
Isu kerusakan lingkungan terhangat dan solusinya
Taman Laut Bunaken Terancam Rusak
MANADO Ekosistem di sejumlah kawasan
wisata Taman Laut Nasional Bunaken (TLNB) di Manado, Sulawesi Utara,
yang keindahannya sudah kesohor di jagad raya, saat ini terancam rusak.
Pasalnya, tumpukan sampah yang semakin hari semakin menumpuk dari
sejumlah muara sungai yang sengaja dibuang oleh orang tak bertanggung
jawab di Kota Manado, mengalir ke Teluk Manado.
Akibatnya, karang laut yang indah bersama pemandangan di dalam laut yang tak kalah menakjubkan itu dikuatirkan akan punah. Padahal selama ini keindahan taman laut tersebut dimanfaatkan oleh beberapa turis asing dari Eropa dan Amerika Serikat untuk melangsungkan pernikahan di dalam laut.
Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Sam Ratulangi Manado, Dr. Ir. Carolus Paruntu, dalam pemaparannya di Media Informasi Lestari, puing-puing sampah laut (marine debris) muncul akibat dari berbagai aktivitas manusia. Tetapi jelas itu bukan semata-mata berasal dari kegiatan manusia di laut.
Akibatnya, karang laut yang indah bersama pemandangan di dalam laut yang tak kalah menakjubkan itu dikuatirkan akan punah. Padahal selama ini keindahan taman laut tersebut dimanfaatkan oleh beberapa turis asing dari Eropa dan Amerika Serikat untuk melangsungkan pernikahan di dalam laut.
Staf pengajar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Sam Ratulangi Manado, Dr. Ir. Carolus Paruntu, dalam pemaparannya di Media Informasi Lestari, puing-puing sampah laut (marine debris) muncul akibat dari berbagai aktivitas manusia. Tetapi jelas itu bukan semata-mata berasal dari kegiatan manusia di laut.
Pengelolaan sampah padat memang menjadi masalah besar di Manado, dan
secara langsung itu mempengaruhi volume sampah laut di Teluk Manado yang
nota bene adalah bagian dari TLNB. Masalah ini, menurut Paruntu,
mungkin akan menjadi akut ketika populasi manusia dan industrialisasi
meningkat, khususnya di wilayah pesisir dan Daerah Aliran Sungai (DAS)
yang berhubungan dengan Teluk Manado.
Jumlah penduduk Kota Manado tahun 2004 sekitar 420.000 jiwa. Jika itu
dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 1990 yang sekitar 320.000
jiwa, maka dalam kurun waktu 14 tahun saja itu sudah bertambah 100.000
jiwa. Produksi limbah padat masyarakat kota Manado tahun 1999 rata-rata
1.050 meter kubik per hari dan tahun 2004 rata-rata 1.600 meter kubik
per hari. Daya angkut sampah oleh armada Dinas Kebersihan hanya
kira-kira 50 persen dari jumlah total sampah per hari.
Berdasarkan hal itu, dapat dicatat bahwa jumlah sampah padat bervariasi dari tahun ke tahun, dan menunjukkan angka yang meningkat seiring dengan pertambahan penduduk di Kota Manado.
Menurut data The United Nation Joint Group of Expert on the Scientific Aspect of Marine Pollution (GESAMP, 1991), 80 persen polusi lautan berasal dari daratan dan puing-puing sampah laut yang masuk ke laut melalui pembuangan secara langsung dari pesisir pantai, maupun secara tidak langsung dari DAS.
Berdasarkan hal itu, dapat dicatat bahwa jumlah sampah padat bervariasi dari tahun ke tahun, dan menunjukkan angka yang meningkat seiring dengan pertambahan penduduk di Kota Manado.
Menurut data The United Nation Joint Group of Expert on the Scientific Aspect of Marine Pollution (GESAMP, 1991), 80 persen polusi lautan berasal dari daratan dan puing-puing sampah laut yang masuk ke laut melalui pembuangan secara langsung dari pesisir pantai, maupun secara tidak langsung dari DAS.
Diperkirakan sebanyak 30 persen dari total penduduk Kota Manado mendiami
pesisir pantai atau DAS. Panjang garis pantai Kota Manado kira-kira
58,7 km dan terdapat lima sungai besar yang berhubungan dengan pesisir
pantai Manado, yaitu Sungai Tondano, Malalayang, Sario, Bailang, Wusa
atau Paniki.
Melaksanakan peraturan untuk mencegah orang membuang sampah secara sembarangan memang masih sangat sulit. Buktinya, pemerintah sudah membuat peraturan daerah (perda) dalam rangka mengontrol sumber-sumber sampah ataupun program-program pendidikan untuk mengurangi jumlah sampah, dan melalui kontrol teknologi guna mengumpulkan sampah-sampah padat sebelum dan sesudah mencapai DAS.
Melaksanakan peraturan untuk mencegah orang membuang sampah secara sembarangan memang masih sangat sulit. Buktinya, pemerintah sudah membuat peraturan daerah (perda) dalam rangka mengontrol sumber-sumber sampah ataupun program-program pendidikan untuk mengurangi jumlah sampah, dan melalui kontrol teknologi guna mengumpulkan sampah-sampah padat sebelum dan sesudah mencapai DAS.
Lalu, bagaimana mencegah sampah agar tidak terus menerus dibuang di
pedesaan, perkotaan dan tempat-tempat rekreasi? Memang sudah dilakukan,
walaupun belum maksimal dan belum menjadi prioritas utama. Ada baiknya
bila pemerintah segera menuntaskan masalah sampah darat di Manado sampai
masalah sampah laut di kawasan TLNB yang sedang mengancam pariwisata
dan ekosistem, terumbu karang di wilayah pesisir itu, ujar Paruntu.
Diharapkan perhatian yang besar dari pemerintah Kota Manado, yaitu pihak eksekutif dan legislatif untuk bertindak tegas dan serius dalam pengelolaan sampah. Misalnya, dengan menetapkan anggaran pengelolaan sampah yang maksimal, karena biaya merupakan salah satu faktor penyebab utama gagalnya pengelolaan sampah.
Diharapkan perhatian yang besar dari pemerintah Kota Manado, yaitu pihak eksekutif dan legislatif untuk bertindak tegas dan serius dalam pengelolaan sampah. Misalnya, dengan menetapkan anggaran pengelolaan sampah yang maksimal, karena biaya merupakan salah satu faktor penyebab utama gagalnya pengelolaan sampah.
Kawasan Taman Laut Nasional Bunaken telah ditetapkan pada tahun 1991
meliputi pulau-pulau Bunaken, Siladen, Manado Tua, Mantehage, Nain, dan
sebagian wilayah pesisir Tongkaina, Tanjung Pisok, Wori, serta wilayah
pesisir Arakan-Wawontulap.
Menurut data dari Turak dan Devantier, 2003, Kawasan TLNB ini meliputi luas 89.000 hektar yang menyediakan habitat bagi paling kurang 1.000 spesis ikan terumbu karang dan sekitar 400 spesis karang batu.
Menurut data dari Turak dan Devantier, 2003, Kawasan TLNB ini meliputi luas 89.000 hektar yang menyediakan habitat bagi paling kurang 1.000 spesis ikan terumbu karang dan sekitar 400 spesis karang batu.
Meski demikian, keanekaragaman spesis di sini dapat terancam, jika
dicemari oleh sampah, khususnya sampah plastik yang menumpuk di daerah
pesisir maupun yang terapung di perairan. Sampah-sampah plastik dapat
menyebabkan matinya terumbu karang karena permukaanya tertutup sampah.
Selain itu, sampah dapat membawa organisme asing (alien spesies) ke
habitat baru yang dapat mengancam biodiversitas yang ada.
Keprihatinan tentang TLNB bertambah parah lagi dengan adanya reklamasi di Teluk Manado, yang mengakibatkan garis pantai di beberapa kawasan TLNB tak kelihatan lagi. Bahkan akhir-akhir ini tepian pantai sudah sampai di pinggir perumahan penduduk. Padahal sebelum ada reklamasi, hamparan pantai sangat indah dipandang mata, apalagi pada pagi hari.
Solusi untuk mencegah kerusakan Taman laut Bunaken :
Keprihatinan tentang TLNB bertambah parah lagi dengan adanya reklamasi di Teluk Manado, yang mengakibatkan garis pantai di beberapa kawasan TLNB tak kelihatan lagi. Bahkan akhir-akhir ini tepian pantai sudah sampai di pinggir perumahan penduduk. Padahal sebelum ada reklamasi, hamparan pantai sangat indah dipandang mata, apalagi pada pagi hari.
Solusi untuk mencegah kerusakan Taman laut Bunaken :
Adapun cara-cara untuk mencegah kerusakan di laut, adalah sebagai berikut:
1.Tidak membuang sampah ke laut maupun pantai.
2.Tidak membuang jangkar pada pesisir pantai, karena pesisir pantai banyak dihuni oleh terumbu karang.
3.Tidak menangkap ikan dengan cara menggunakan bom ikan.
4.Tidak merusak terumbu karang dengan cara mengambilnya untuk dijadikan barang koleksi.
5.Tidak menggunakan pestisidan buatan,
seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia dari
pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga.
6.Tidak melakukan penambangan dengan merusak ekosistem laut.
7.Memberi penyuluhan kepada masyarakat, agar masyarakat mengetahui pentingnya untuk menjaga ekosistem yg ada di laut.
8.Melakukan rehabilitasi atau reboisasi
hutan bakau (mangrove), retorasi terumbu karang, penyusunan tata ruang
wilayah pulau-pulau kecil secara terpadu.
9.Penataan dan perlindungan daerah tangkapan ikan nelayan lokal.
10.penataan dan pengendalian penambangan pasir pantai
Program Studi Pendidikan Biologi
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
Personalia
Kaprodi: Prof. Dr. Suratno, M.Si
Kepala Laboratorium:
1) Laboratorium
Biologi: Sulifah Apriliyani SPd, MPd.
2) Laboratorium
Sumber Belajar Biologi: Drs. Wachju Subchan, MS., PhD.
3) Sub
Laboratorium Zoologi: Drs. Joko Waluyo, M.Si.
4) Sub
Laboratorium Botani: Dra. Pujiastuti, M.Si.
Sejarah Prodi Pendidikan Biologi
Program studii (Prodi) Pendidikan Biologi berdiri
berdasarkan SK pendirian PS No.44 t
DIKTI/ Kept 1984 tertanggal 18 Juli 1984 merupakan lembaga pendidikan yang
mempersiapkan dan mencetak colon guru biologi profesional dan berkualitas, menguasai
bidang biologi dan kependidikan, terampil di bidang teknologi informasi (TI)
serta mampu bersaing di pasar bebas.
Tahun 1984
hingga tahun 1997 penyelenggaraan kuliah dan praktikum Prodi Pendidikan Biologi
diselenggarakan di gedung I FKIP di
jalan Kalimantan III Jember dengan daya tampung rata-rata 50 mahasiswa per
angkatan. Mulai tahun 1998 penyelenggaraan kuliah dipindahkan ke gedung
biologi, gedung III FKIP UNEJ.
Proses rekruitmen mahasiswa prodi Pendidikan
Biologi dilakukan melalui jalur seleksi masuk perguruan tinggi dan
jalur seleksi bakat dan minat. Sejak
tahun 2006 proses rekruitmen disamping kedua jalur tersebut juga disediakan
jenis jalur seleksi Iokal bagi program non reguler.
Hingga tahun 2008, prodi Pendidikan Biologi telah
meluluskan sejumlah 870 alumni yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan
mayoritas profesi utama sebagai pendidik berbagai jenjang pendidikan baik
tingkat dasar, menengah, atas dan perguruan tinggi.
Berbagai jenis program hibah kompetisi Dikti yang
diraih Prodi Pendidikan Biologi yaitu
Semi-Que tahun 2003-2005, Hibah Kemitraan 2005, 2006, dan 2007 serta program SP-4 (Jurusan PMIPA). Hibah kompetisi tersebut telah
meningkatkan kualitas akademik secara signifikan
di Iingkungan Prodi Pendidikan Biologi. Peningkatan kualitas prodi meliputi
pembenahan kurikulum, fasilitas pembelajaran berbasis TI, kemampuan dosen dalam mengembangan
perencanaan dan media pembelajaran,
peningkatan ketersediaan referensi yang dimiliki prodi, pengembangan pembelajaran biologi bilingual (bahasa Inggris -
Indonesia), microteaching biologi berbahasa Inggris, praktek mengajar biologi
berbahasa Inggris di Sekolah Bertaraf Intemasional (SBI), peningkatan
penelitian bidang kependidikan biologi, tersedianya jumal yang dikelola prodi
(BIOEDUKASI) yang diperuntukkan bagi semua kalangan guru, dosen atau para
peneliti sebagai sarana komunikasi ilmiah di bidang biologi dan
kependidikannya. Disamping itu prodi pendidikan biologi juga aktif kerjasama
dan memberikan layanan kepada stakeholder khususnya sekolah dalam penelitian
kependidikan dan pengembangan model-model
pembelajaran biologi bilingual di Sekolah Bertaraf Intemasional (SBI).
Visi, Misi dan Tujuan Prodi
Visi
Mewujudkan masyarakat berkualitas
berwawasan iingkungan mampu mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi dan seni
serta iman dan taqwa dengan menguasai bidang biologi bercitrakan kependidikan.
Misi
- Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan yang profesional serta penelitian pengabdian masyarakat yang berkualitas dan berkelanjutan
- Membina, meningkatkan dan mengembangkan system menejemen teknologi pembelajaran yang berorientasi pada kualitas dan profesionalisme
- Membina dan mengembangkan kerjasama dengan lembaga lain di dalam dan di luar negeri
Tujuan
Mencetak sarjana pendidikan biologi
yang profesional dalam proses pembelajaran, berbudi pekerti luhur dan mampu
memecahkan masalah secara kritis serta rasional seiring dengan perkembangan
IPTEKS
Sasaran
- Menguasai teori dan ketrampilan ilmu pendidikan biologi
- Menguasai unjuk kerja dalam bidang keguruan bagi colon guru biologi
- Memiliki sikap, nilai, kebiasaan dan kecenderungan terhadap kepribadian yang menunjang pelaksanaan tugas sebagai tenaga pendidik bidang biologi
Spesifikasi Kompetensi Lulusan Program Studi Pend. Biologi
Kompetensi Utama
Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan
bidang biologi sehingga dapat mengikuti dan memahami perkembangan biologi baik
secara keilmuan maupun aplikasinya dalam bentuk teknologi selanjutnya diadaptasikan dalam bentuk pendidikan
dan pembelajaran di sekolah jenjang SMP, SMA dan yang sederajad.
Kompetensi Pendukung
- Terampil dalam merancang. mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi program pembelajaran biologi berbasis teknologi informasi
- Berwawasan dan bersikap profesional sesuai bidang tugasnya serta mempunyai kepedulian tinggi terhadap masalah pendidikan biologi
- Berwawasan dan berpengetahuan luas bidang biologi dan pembelajarannya yang mernungkinkan dapat melakukan komunikasi ilmiah dan bersikap ilmiah dalam mengembangkan ilmu biologi dan pembelajarannya
Kompetensi lain
Mampu menyelenggarakan penelitian dan menganalisis
hasil penelitian bidang biologi dan bidang pembelajaran biologi
KONDISI SUMBERDAYA DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PRODI
PEND. BIOLOGI
Sarana dan Prasarana
Program Studii Pendidikan Biologi menyediakan
ruang kuliah yang nyaman, laboratorium Biologi, Sublab Zoologi, Sublab Botani,
Laboratorium Sumber Belajar Biologi, Perpustakaan, Laboratorium Lapangan, Kebun
Percobaan, arena diskusi mahasiswa, Internet, green house dan musholla.
Kuliah dilengkapi fasilitas laboratorium biologi,
dengan sub laboratorium botani dan sub laboratorium zoologi dengan tingkat
frekwensi pemakaian yang sangat padat karena tidak hanya melayani kegiatan
praktikum seluruh matakuliah, tetapi juga berbagai kegiatan penelitian
mahasiswa, dosen dan Iayanan dari pihak Iuar prodi Pendidikan Biologi baik dari internal UNEJ maupun dari luar UNEJ.
Prasarana tersebut didukung dengan sarana
pembelajaran multimedia dan E-learning serta
jaringan Internet yang dapat diakses
sewaktu-waktu. Laboratorium Sumber Belajar Biologi (LSBB) juga menyediakan CD
pembelajaran mutakhir yang menunjang perkuliahan dan koleksi buku-buku text
berbahasa Inggris keluaran terbaru yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa
secara cuma-cuma. Pembelajaran di kelas sebagian besar sudah menggunakan LCD.
Kualifikasi
Staf Pengajar
Tenaga pengajar di program studii pendidikan
Biologi memiliki kualifikasi cukup baik dengan dosen berkualifikasi Doktor dari
Universitas dalam dan Iuar negeri (25,0%), magister (37,5%), dan sarjana
(37,5%)
Kualifikasi dosen terus menunjukkan perkembangan
yang sangat positip yang ditandai sebagian dosen sedang melanjutan studii,
yaitu sebanyak 2 orang sedang menempuh program doktor, 2 orang sedang menempuh
program magister. Prodi pendidikan biologi mendorong setiap dosen untuk
meningkatkan kualifikasi pendidikannya hingga jenjang tertinggi sehingga
diharapkan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kualitas akademik
internal.
Dosen pendidikan biologi memiliki produktivitas
penelitian yang cukup baik, yang ditunjukkan oleh aktifnya dosen dalam
penelitian biologi dan kependidikan baik dalam penelitian kompetitif,
penelitian kerjasama dengan pemerintah daerah dan intansi terkait maupun
penelifian mandiri. Penelitian dosen kompetitif yang telah dilakukan dosen prodi
pendidikan biologi meliputi penelitian dasar (litdas), Riset dan Teknologi (Ristek), penelitian kependidikan baik
classroom action research
(CAR) maupun research for improving instructional (RII) yang
digulirkan oleh dirjen dikti.
Beberapa Staf prodi pendidikan biologi juga aktif terlibat dalam penelitian pengembangan kependidikan di beberapa
kabupaten, baik Jember, Situbondo, Banyuwangi dan Pasuruan.
Pembelajaran Bilingual dan Hasilnya
Pelaksanaan pembelajaran dengan
menerapkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi dan menggunakan pembelajaran
bilingual pada
sebagian besar matakuliah. Pembelajaran bilingual dilaksanakan secara proporsi gradual, yaitu pada semester awal
diberikan dengan porsi yang sedikit (hingga 25%) dengan tujuan agar
mahasiswa dapat menyesuaikan diri.
Secara berangsur pada semester berikutnya proporsi pembelajaran berbahasa
Inggris ditingkatkan. Dosen diberikan kewenangan untuk mengembangkan
pembelajaran bilingual.Pembelajaran bilingual di prodi pendidikan biologi telah menghasilkan produk yang menggembirakan, yaitu tahun 2007 sudah menghasilkan 20 colon guru (40%) yang mampu mengajar dengan duo bahasa (Inggris dan Indonesia) yang diproyeksikan mengisi kebutuhan guru baru di Sekolah Bertaraf Internasional.
Beasiswa
Terbuka kesempatan bagi mahasiswa
untuk mendapatkan beasiswa dari institusi negeri maupun swasta dari dalam dan
luar negeri diantaranya PPA, BPM, Supersemar, BTP (Bantuan Tabun Pertama), BSM (Bantuan Studii Mahasiswa), PT
Djarum, Marubeni, Lovin, Beasiswa
Jepang, BI, dan lain-lain.
Lulusan
Lulusan program studii Pendidikan
Biologi mendapatkan ijazah Sarjana Pendidikan (SPd) dan sekargus sertifikat
mengajar akta IV, bagi lulusan akan terbuka lebar kesempatan untuk :
1) Berprofesi sebagai tenaga pengajar di Depdiknas
sebagai guru SMP/SMA/SMK maupun DEPAG guru MTs/ MA.
2) Konsultan pendidikan IPA dan profesi sejenis
lainnya.
3) Staf pada beberapa departemen yang relevan
(deptan, Departemen Kelautan dan Perikanan, BKSDA, dan departemen lainnya),
ataupun instansi swasta.
4) Berkesempatan melanjutkan ke jenjang S2 bidang
kependidikan maupun non kependidikan Universitas dalam negeri maupun luar
negeri.
Dokumentasi kegiatan Studi Lapangan di Kebun Raya Purwodadi
Senin, 06 Oktober 2014
HMPSPB "lumba-lumba"
HMPSP BIOLOGI LUMBA-LUMBA
Berawal dari berdirinya program
studi pendidikan biologi pada 18 Juli 1984 berdasarkan SK Dikti nomor
44/DIKTI/KEP/1984. Pada tanggal tersebut di mulailah awal perkuliahan
pendidikan biologi di Universitas Jember. Pada masa awal-awal perkuliahan
tersebutlah mulai tercetusnya ingin mendirikan sebuah organisasi yang dapat
mewadahi mahasiswa pendidikan biologi itu sendiri.
Di tahun pertama perkuliahan di
pendidkan biologi muncul organisasi pertama kali bernama “ExBOr” (EXACT BIOLOGI
ORGANISATION). berdirinya “ExBOr” belum ada esensi yang jelas bentuk organisasi
ini. Pada tahun ketiga pendidikan biologi dan “ExBOr” berdiri, bertepatan setelah
pulangnya prof. Sudarmadji. Ph. D, dari studi S2 di Amerika, nama “ExBOr” itu
sendiri dipertanyakan dan mendapatkan kritikan untuk mengganti nama organisasi
ini.
Nama LUMBA-LUMBA inilah pertama kali
di lontarkan oleh Dr. Suratno, M. Si yang kala itu menjabat sebagai ketua
“ExBOr” dan ketua LUMBA-LUMBA pertama kali. Nama LUMBA-LUMBA ini kemudian
disepakati oleh anggota organisasi ini dengan makna bahwasanya hewan ini mudah
bersahabat dengan siapa saja.
Pada masa Dr. Suratno, M. Si, ini
juga lah muncul penyetaraan organisasi-organisasi mahasiswa pada program studi
oleh PD III saat itu. Sehingga setelah itu terbentukalah HMPSPB LUMBA-LUMBA.
Dalam perkembangannya HMPSPB LUMBA-LUMBA mengalami banyak perbahan-perbahan ke
arah yang lebih baik, di antaranya logo, logo yang kita lihat saat ini adalah
perubahan dari lambang DNA dengan Lumba-lumba di dalam segi lima, dan sekarang
hanya ada Lumba-lumba didalamnya.
FKIP
FKIP
FKIP
adalah institusi menghasilkan tenaga kependidikan yang berkualitas. Hal ini
ditunjukkan akan besar nya permintaan tenaga pendidik dari lulusan FKIP.
Ini berakibat semakin besarnya animo masyarakat terhadap FKIP.
Visi FKIP adalah menjadi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK) unggul dalam pengembangan SAINTEKS, penghasil Tenaga Kependidikan yang
berkompeten, berdaya saing global dan berwawasan lingkungan.
MISI FKIP :
- Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan akademik dan profesi untuk menghasilkan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi.
- Melaksanakan penelitian yang mendukung peleksanaan pendidikan dan pembelajaran untuk menghasilkan inovasi di bidang kependidikan.
- Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung program bidang kependidikan.
- Mengembangkan sain, teknologi, dan seni yang mendukung pengembangan bidang kependidikan.
- Mengembangkan jaringan kerjasama dengan stakeholders dan lembaga lain dalam dan luar negeri.
- Mengembangkan sistem pengelolaan fakultas yang akuntabel.
Animo masyarakat untuk memilih FKIP di Universitas Jember
semakin meningkat hal ini ditunjukkan dalam tabel berikut:
RATIO
PENERIMAAN MAHASISWA BARU BERDASAR ANIMO DAN JUMLAH YANG DITERIMA
|
|||||
TAHUN AJARAN 2012/2013
|
|||||
No
|
Nama Program Studi
|
ANIMO
|
Diterima
|
Registrasi
|
Rasio
|
1
|
Pendidikan Matematika
|
1488
|
144
|
134
|
1 : 10.3
|
2
|
Pendidikan Fisika
|
962
|
140
|
127
|
1 : 6.9
|
3
|
Pendidikan Biologi
|
1594
|
140
|
120
|
1 : 11.4
|
4
|
Pendidikan Luar Sekolah
|
236
|
91
|
69
|
1 : 2.6
|
5
|
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
|
2251
|
174
|
165
|
1 : 12.9
|
6
|
Pendidikan Guru PAUD
|
495
|
112
|
94
|
1 : 4.4
|
7
|
Pendidikan Ekonomi
|
820
|
114
|
106
|
1 : 7.1
|
8
|
Pendidikan Sejarah
|
670
|
120
|
101
|
1 : 5.6
|
9
|
Pendidikan Bahasa Inggris
|
1260
|
116
|
109
|
1 : 10.9
|
10
|
Pend. Bahasa & Sastra
Indonesia
|
1417
|
118
|
111
|
1 : 12
|
Langganan:
Postingan (Atom)